Strategi Kemenparekraf Kembangkan Destinasi Wisata
Jakarta, Trendsetter.id – Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, menjelaskan dalam rangka peningkatan atraksi dan amenitas di destinasi wisata, diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan Grab, untuk meningkatkan atraksi serta amenitas di destinasi wisata.
Nia menjelaskan tahun ini BCA kembali berkomitmen membina dan mendampingi Desa Wisata ADWI 2024. “Sektor parekraf tidak bisa berdiri sendiri kita harus berkolaborasi,” kata Nia Niscaya.
Selama penyelenggaraan ADWI sejak tahun 2021-2023, BCA telah melakukan pendampingan kepada 15 desa wisata, seperti Desa Wisata Pecinan Glodok di Jakarta, Desa Wisata Saba Budaya Baduy di Lebak Jawa Barat, Desa Wisata Situs Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat, Desa Wisata Semen di Blitar Jawa Timur, dan Desa Wisata Pahawang di Lampung.
“Angka 15 ini jangan dilihat kecilnya, tapi ini menunjukkan komitmen yang jelas dan memberikan inspirasi untuk bersama-sama berkolaborasi, jadi kami berterima kasih kepada BCA,” kata Nia.
BCA juga berencana membawa Desa Wisata untuk berpartisipasi di ITB Berlin 2025. Bahkan pada Juni 2024, BCA sudah memperluas akses pasar 5 desa binaan dalam Bali Beyond Travel Fair (BBTF).
“Jadi inilah bentuk-bentuk komitmen dari BCA yang memberikan empowerment kepada desa wisata, membuktikan ADWI tidak berhenti di situ saja, namun ADWI terus dipromosikan, dibina, termasuk terkait kolaborasi dengan BCA,” kata Nia.
Sedangkan kolaborasi dengan BMKG, di antaranya dalam menyusun prakiraan cuaca berbasis dampak/Impact Based Forecast sebagai rekomendasi aktivitas pariwisata untuk wisatawan dan industri pariwisata. Proyek percontohannya akan dilakukan di Labuan Bajo, NTT.
Selanjutnya untuk kolaborasi dengan Grab yaitu pembuatan fitur Pusat Keamanan dan Keselamatan Grab yang menyediakan laman berisi ragam informasi lengkap seperti kontak darurat, daftar alamat kantor kepolisian dan kedutaan, rumah sakit, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan wisatawan saat terjadi kondisi darurat. Setelah Bali dan Jakarta, rencananya fitur ini akan hadir di Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Batam.
“Kita tidak menginginkan sesuatu terjadi, tetapi ketika itu terjadi ada langkah-langkah yang bisa kita lakukan,” kata Nia.