PT TWC Dukung Penuh Upaya Konservasi di Candi Prambanan
Jakarta, Trendsetter.id – Satu bangunan candi perwara yang terletak di komplek Candi Prambanan telah selesai dipugar. Peresmian satu dari 224 buah candi perwara yang ada di kompleks Candi Prambanan ini selain menambah daya tarik wisatawan juga memulihkan kembali peninggalan purbakala.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan tali bunga dan penandatanganan prasasti oleh Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI didampingi Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Febrina Intan serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Manggar Sari Ayuati di pelataran Candi Prambanan, Jumat (4/2/2023).
Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan berdirinya kembali satu Candi Perwara tersebut menjadi peristiwa penting. Menurutnya, keahlian memugar candi tersebut menjadi tantangan ke depan. Sebab masih ada ratusan candi perwara yang masih perlu dipugar.
“Kami ingin mengembalikan situs ini seperti semula karena di dalamnya banyak proses yang membutuhkan penelitian dan pengetahuan, bukan hanya sejarah dan kebudayaannya. Nilai terpenting candi ini adalah bangunan ini dijaga oleh masyarakat di lingkungannya,” katanya.
Tahun ini, katanya, masih akan dilakukan kajian untuk meneruskan pemugaran candi perwara. Selain masalah anggaran, sumber daya manusia yang bisa melakukan pemugaran juga tidak mudah. Pemugaran akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan. Jika dipugar semua membutuhkan waktu paling tidak 200 tahun, karena satu candi perwara membutuhkan waktu 8-12 bulan.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Manggar Sari Ayuati mengatakan terdapat 224 candi perwara di sekitar Candi Prambanan. Dari 224 candi Perwara baru enam candi yang dipugar yang berada di sisi utara, selatan, dan timur komplek Candi Prambanan. Dua candi dipugar pada masa Belanda, kemudian dilanjutkan kembali dan dilakukan purnapugar pada tahun 2015, 2017, 2019, dan 2021.
“Pemugaran dilakukan selama 10 bulan namun studinya kelayakan dan teknis dilaksanakan dua tahun sebelumnya. Satu candi yang dipugar biayanya untuk studi Rp 400 juta dan pemugaran fisik Rp 2,2 miliar,” katanya.
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko mendukung penuh upaya konservasi Candi Prambanan melalui upaya pemugaran Candi Perwara yang berada di sekelilingnya. Melalui aktivitas konservasi dan pemugara yang terus dilakukan oleh pihak Balai pelestarian Kebudayaan Wilayah X, selaras dengan tujuan mengembangkan pariwisata berkualitas di kawasan.
“Hal ini sesuai dengan langkah PT TWC untuk menggaungkan inspiring tourism yang mengedepankan narasi, konten edukatif dan experience sebagai nyawa dari destinasi. Perjalanan yang menginspirasi melalui muatan konten cerita yang mendalam inilah yang perlu menjadi perhatian dan dikembangkan untuk kelestarian Candi Prambanan,” jelas Dirut PT TWC Febrina Intan.
Melalui hal tersebut, Candi Prambanan bukan hanya destinasi wisata yang menjadi objek hedonis saja, namun juga sebagai pusat keilmuan yang menyimpan narasi edukasi yang luas dan mendalam.
“Candi Prambanan bisa menjadi sumber inspirasi, gagasan dan mercusuar pegetahuan, teknologi sosial budaya sehingga bisa memberi kemanfaatan yang luas bagi kehidupan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.