New MG ZS EV Diproduksi di Cikarang pada Februari 2024
Jakarta, Trendsetter.id – MG Motor Indonesia memasuki babak baru dengan pencapaian global dan inovasi berkelanjutan dengan mengumumkan produksi CKD (Completely Knocked Down) New MG ZS EV akan dimulai pada Februari 2024. Inisiatif ini menandai pertama kalinya sebuah mobil SUV berbasis EV diproduksi secara lokal di Indonesia.
Dengan model produksi CKD, pabrik baru MG secara langsung dapat semakin memaksimalkan kepuasaan pelanggan MG di Indonesia karena memberikan akses lebih mudah terhadap rangkaian inovasi yang MG hadirkan melalui produk-produknya dan meningkatkan optimalisasi pelayanan sesuai dengan preferensi konsumen lokal.
Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia menyampaikan, produksi kendaraan secara lokal merupakan langkah penting bagi MG dan industri otomotif Indonesia. New MG ZS EV tidak hanya membawa inovasi, tetapi juga membuka bab baru dalam elektrifikasi kendaraan di Indonesia.
“New MG ZS EV dirancang dengan teknologi canggih dan desain yang sesuai dengan gaya hidup modern, khususnya bagi generasi milenial yang peduli terhadap lingkungan.” ujar Arief.
MG berkomitmen mencapai 40% kandungan lokal di awal operasi, dengan target meningkat hingga 60% di tahap selanjutnya. Pembangunan pabrik ini akan menciptakan ribuan pekerjaan langsung, dengan program pelatihan tenaga kerja yang memfokuskan pada pengembangan keterampilan di bidang manufaktur dan teknik otomotif.
Pabrik MG, menggunakan robotika modern dan sistem manajemen produksi berbasis AI untuk efisiensi produksi yang unggul. Pabrik ini dirancang untuk mematuhi standar lingkungan internasional, dengan inisiatif seperti penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah nol.
Lebih dari itu, pabrik MG tersebut juga akan memberikan dampak pada berbagai aspek pada sektor otomotif di Indonesia secara keseluruhan, mulai dari penguatan ekonomi nasional berkat potensi ekspor, perluasan lapangan kerja serta pertukaran pengetahuan dan teknologi untuk masyarakat Indonesia, hingga membantu mengukuhkan posisi Indonesia di industri global yang menargetkan untuk menjadi basis elektrifikasi di Asia Tenggara dan mampu memproduksi hingga 600 ribu mobil listrik hingga 2030.