Pabrik BYD Motor Indonesia akan Beroperasi Januari 2026
Jakarta, Trendsetter.id – PT BYD Motor Indonesia (BYD) dalam langkahnya membangun industri kendaraan listrik di Indonesia, menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya, developer dari Kawasan Industri Subang Smartpolitan. BYD merencanakan operasional pembangunan bertahap dan diperkirakan mulai beroperasi pada bulan Januari 2026.
Kesepakatan kerja sama ini dilakukan sebagai langkah strategis awal pengembangan ekosistem EV di Indonesia oleh BYD yang mencakup pusat penelitian dan pengembangan juga fasilitas pelatihan dengan teknologi terbaru yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia mengatakan melalui berbagai penilaian, BYD memutuskan bahwa Kawasan Industri Subang Smartpolitan tepat untuk menjadi lokasi pengembangan industri EV BYD di Indonesia. Kawasan industri ini dapat memenuhi kriteria, baik dari segi luas, jarak, lingkungan, maupun infrastruktur yang diperlukan,
“Kami yakin bahwa fasilitas yang terbangun nantinya akan mampu mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia dan transisi menuju energi bersih, serta sekaligus mendukung perekonomian negara khususnya wilayah sekitar,” ujar Eagle Zhao.
Sementara itu Abednego Purnomo, VP Penjualan, Pemasaran & Hubungan Penyewa Subang Smartpolitan menjelaskan, Subang Smartpolitan merupakan sebuah kawasan perkotaan terintegrasi untuk area industri dan komersial di Indonesia, menyambut baik kerja sama ini dan mendukung langkah BYD dalam mendorong mobilitas berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
“Kami sangat antusias menyambut kehadiran BYD di Subang Smartpolitan. Hal ini membuktikan bahwa infrastruktur kawasan industri ini sesuai dan dapat mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang akan dibangun oleh BYD,” ujar Abednego Purnomo.
Fasilitas produksi EV BYD ini akan dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan, khususnya di bagian utara kawasan tersebut. Dengan perencanaan Ekosistem EV yang komprehensif dan terintegrasi, BYD akan menggunakan lahan terbesar seluas lebih dari 108 hektar.
Investasi BYD ini tidak hanya akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan membangkitkan perekonomian komunitas sekitar, tetapi juga meningkatkan transfer teknologi dan keahlian dalam pembuatan EV. Hal ini akan mendorong pertumbuhan industri pendukung di sektor EV dan juga membuka peluang baru bagi perusahaan lokal untuk terlibat dalam rantai pasok global EV, sehingga juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia.