Travel

Agrowisata Kopi dan Festival Internasional Angkat Indonesia ke Panggung Dunia

Jakarta, Trendsetter.id – Popularitas kopi Indonesia tidak hanya tumbuh di dalam negeri, tetapi juga menjadi magnet baru bagi wisatawan mancanegara. Platform perjalanan digital Agoda melaporkan bahwa minat wisatawan Italia untuk berkunjung ke Indonesia mencatat peningkatan luar biasa sebesar 333% pada paruh pertama 2025. Angka ini merupakan pertumbuhan tertinggi dibandingkan negara-negara lain.

Fenomena ini sejalan dengan budaya kopi yang sangat kuat di Italia. Negeri tersebut dikenal dengan tradisi espresso bar, seni meracik kopi yang presisi, hingga menjadikan kopi sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Bagi masyarakat Italia, secangkir kopi bukan hanya minuman, tetapi juga simbol interaksi sosial.

Dengan posisi Indonesia sebagai produsen kopi terbesar keempat dunia serta reputasi kopi Nusantara yang mendunia, lonjakan minat wisatawan Italia membuka peluang besar untuk mengembangkan pariwisata kopi atau coffee tourism sebagai andalan baru industri pariwisata.

Indonesia memiliki keunggulan yang sulit disaingi yaitu keragaman kopi Nusantara. Setiap daerah menghasilkan biji kopi dengan karakter rasa yang khas, mulai dari robusta Sumatra Selatan, arabika Gayo di Aceh, Toraja di Sulawesi, Kintamani di Bali, hingga varian eksotis dari Papua.

Wisatawan yang datang dapat merasakan pengalaman menyeluruh, mulai dari melihat proses penanaman, panen, pengolahan, hingga menyeduh dan menikmati kopi dengan cara tradisional khas daerah. Hal ini menjadi nilai tambah karena wisatawan tidak hanya minum kopi, tetapi juga memahami cerita di balik setiap cangkirnya.

Menurut Gede Gunawan, Senior Country Director Agoda for Indonesia, tren perjalanan saat ini semakin menekankan pada pengalaman autentik.

“Wisata kopi Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik pecinta kopi dunia, termasuk dari Italia. Agoda sendiri telah bermitra dengan hotel, resort, hingga akomodasi bertema kopi. Bahkan, tiket menuju festival kopi kini dapat dipesan langsung melalui aplikasi Agoda,” jelasnya.

Sejumlah daerah di Indonesia mulai mengembangkan agrowisata bertema kopi dengan konsep ekowisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Beberapa destinasi unggulan antara lain: Kampoeng Kopi Banaran, Semarang, berada di tengah perkebunan kopi seluas 400 hektar dengan pemandangan pegunungan yang indah.

Selain itu Agrowisata Satria, Gianyar, Bali memberikan edukasi tentang pengolahan kopi luwak dengan fasilitas tradisional untuk memanggang dan meracik kopi. Desa Wisata Kopi, Sumatra Selatan, Pemerintah daerah tengah mendorong pengembangan desa wisata berbasis kopi di Pagar Alam, Lahat, Empat Lawang, OKU Selatan, dan Muara Enim.

Selain agrowisata, festival kopi juga memainkan peran penting dalam memperkenalkan kopi Indonesia ke kancah global. Tahun 2025 menjadi momentum bersejarah karena Indonesia sukses menjadi tuan rumah sejumlah ajang besar: World of Coffee 2025 di Jakarta, Kopi Fest Indonesia (KFI), Jogja Coffee Week (JCW), Festival Kopi Tarkam 2025 di Jakarta

Dengan Hari Kopi Internasional yang jatuh pada 1 Oktober, Indonesia memiliki peluang strategis untuk semakin memperluas promosi. Pemerintah, pelaku pariwisata, hingga petani kopi dapat memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan agrowisata, meningkatkan ekspor kopi, sekaligus memajukan industri kreatif lokal.

Kopi tidak lagi sekadar komoditas pertanian, tetapi juga alat diplomasi budaya yang mempertemukan bangsa-bangsa. Fenomena lonjakan wisatawan Italia membuktikan bahwa kopi Indonesia mampu menjadi jembatan global yang mendukung pariwisata, ekonomi kreatif, dan citra Indonesia di mata dunia.

Foto: Unsplash/MyWall Photography

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *