Gaya Hidup

Transformasi Bidakara Menjadi Kawasan Bisnis dan Gaya Hidup Modern di Jakarta Selatan

Jakarta, Trendsetter.id – Di tengah maraknya transformasi kota menuju smart dan livable city, kawasan Bidakara di Jakarta Selatan tampil dengan wajah baru: lebih modern, lebih dinamis, dan lebih berorientasi pada gaya hidup urban.

Tak sekadar kawasan bisnis konvensional, PT Mekar Prana Indah (MPI) sebagai induk usaha dari Hotel Bidakara Jakarta, mengusung transformasi kawasan ini menjadi sebuah urban ecosystem yang terintegrasi.

Melalui pendekatan multi-dimensi, merangkul dunia perhotelan, perkantoran, hingga pusat ritel, MPI menetapkan langkah strategis untuk menjadikan The New Bidakara sebagai ikon baru Jakarta Selatan. Sebuah kawasan yang tidak hanya menjadi tempat bekerja, tetapi juga pusat berkumpul, bersantai, dan menikmati gaya hidup kekinian.

Berbicara dalam gelaran Bincang Asik “Bisik” antara Himpunan Anak Media dengan PT Mekar Prana Indah bertema The New Bidakara yang digelar di VIP Room Kenanga Restaurant, Jumat (13/6), Direktur Utama PT MPI, Yunita Resmi Sari, menyampaikan bahwa konsep yang dibangun MPI kini lebih luas dari sekadar bisnis perhotelan.

“The New Bidakara adalah kawasan dengan tiga pilar utama: hotel, perkantoran, dan retail. Ketiganya saling melengkapi, membentuk kawasan urban yang hidup dan berdenyut setiap harinya,” ujarnya.

Kawasan ini kini menampung lebih dari 150 perkantoran dengan mayoritas karyawan berasal dari generasi milenial. Di saat yang sama, kawasan retail seperti Bina Sentral mulai tumbuh dengan berbagai tenant kuliner kekinian, coffee shop, pusat kebugaran, layanan perbankan, hingga klinik dan fasilitas wellness lainnya.

Sementara itu, Wisnu Reza, General Manager Hotel Bidakara Jakarta, mengungkapkan bahwa hotel yang telah eksis lebih dari dua dekade ini kini mengusung konsep hybrid hotel, menyasar pebisnis di hari kerja dan keluarga muda serta wisatawan lokal pada akhir pekan.

Hotel Bidakara pun tetap menjadi salah satu pilihan utama untuk acara MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) di Jakarta. Dengan dua ballroom besar yang mampu menampung hingga 4.000 orang, hotel ini menggelar rata-rata dua event besar per minggu atau sekitar 100 event setiap tahunnya.

“Pandemi sempat menghantam sektor MICE dan wedding, tapi kini tren mulai bangkit. Kami mencatat kenaikan signifikan, dengan rata-rata 70 hingga 80 event per tahun,” jelas Wisnu.

Mengikuti selera pasar muda dan tren visual digital, sebanyak 140 dari total 176 kamar telah direnovasi total dengan desain cerah, nuansa pastel, dan sentuhan ala Korea yang Instagramable. Sementara itu, Kenanga Restaurant tampil dengan konsep all you can eat dan monthly themed menu—mulai dari sajian Nusantara hingga Japanese dan Middle Eastern.

Menurut Ferry Oktavian, Direktur Bisnis & Komersial MPI, kawasan Bidakara kini didesain ulang melalui konsep rezoning dan konversi ruang kantor ke retail guna menjawab tren pasar. Hasilnya, okupansi perkantoran kini telah menyentuh angka 80% dari total semi gross area 58.150 m², dan setiap harinya sekitar 10.000 orang beraktivitas di kawasan ini.

“Kami melihat peluang besar untuk menghadirkan brand F&B lokal yang sedang naik daun dan disukai generasi muda. Kehadiran mereka bukan hanya mempercantik kawasan, tetapi juga meningkatkan engagement dengan komunitas urban,” kata Ferry.

Menariknya, di tengah arus modernisasi, MPI tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional Indonesia. Kolam renang disiapkan untuk kenyamanan keluarga, dan pada akhir pekan anak-anak bisa menikmati wahana andong, permainan ular tangga raksasa, hingga congklak tradisional sebagai bagian dari edukasi budaya.

“Kami bukan bagian dari jaringan hotel internasional, tapi kami tonjolkan authentic guest experience yang lebih membumi dan personal,” tegas Yunita.

Langkah ke depan pun sudah dirancang, mulai dari integrasi kawasan digital, kolaborasi dengan brand lifestyle lokal, hingga penguatan konektivitas transportasi dan digitalisasi sistem hotel.

“The New Bidakara bukan hanya soal bangunan baru, tapi tentang menciptakan tempat yang hidup, tumbuh, dan menjadi rumah bagi komunitas urban Jakarta,” tutup Yunita.

The New Bidakara kini tak lagi sekadar ikon masa lalu, tapi menjadi simbol transformasi kota: tempat bekerja, bersantai, bertemu, dan membangun cerita bersama dalam satu kawasan yang saling terhubung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *