Bisnis

RUPST DSNG Menyetujui Pembagian Dividen Rp318 Miliar

Jakarta, Trendsetter.id – PT Dharma Satya Nusantara Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). RUPST dihadiri oleh seluruh jajaran Direksi Perseroan dan jajaran Komisaris, baik secara offline maupun online. Jumlah yang hadir dalam RUPST tersebut sebanyak 88 % dari total saham.

Salah satu Keputusan dalam RUPST tersebut adalah persetujuan pemegang saham untuk membagikan dividen tunai tahun sebesar Rp318 miliar atau Rp 30 per saham. Jumlah dividen tunai yang dibagikan tersebut mencapai 26,3% dari total laba yang diatribusikan kepada entitas induk pada tahun 2022.

Dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan tidak menyisihkan dana cadangan wajib karena jumlah dana cadangan wajib Perseroan sudah mencapai jumlah minimum yang diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku.

Sisa dari laba bersih dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan yang digunakan untuk memperkuat modal kerja dan investasi.

Selain mengenai dividen, pemegang saham juga menyetujui perubahan komposisi Direksi, dengan pengangkatan dua Direktur Perseroan yang baru, yakni Arianto Oetomo dan Muhammad Hamdani, terhitung sejak tanggal ditutupnya RUPST sampai dengan berakhirnya masa jabatan para anggota Direksi Perseroan yang menjabat pada saat ini.

Dalam RUPST tersebut Direktur Utama Perseroan, Andrianto Oetomo, menjelaskan bahwa Perseroan mencatatkan kinerja yang sangat positif, dan merupakan pencapaian terbaik sejak berdirinya perseroan yang didorong oleh kenaikan harga CPO global.

Perseroan mencatat penjualan tahun 2022 sebesar Rp 9,63 triliun, naik 35% dari Rp 7,12 triliun. Selain itu, laba bersih juga meningkat sebesar 63% menjadi Rp 1,21 triliun dari Rp 739,6 miliar. Sementara itu,segmen kayu, terutama pada produk panel yang mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 6% dan harga rata-rata penjualan sebesar 21%.

“Kami optimistis pencapaian DSNG sampai akhir tahun masih bisa bertumbuh. Kami memperkirakan produksi CPO sampai akhir tahun bisa naik sekitar 10% dibandingkan 2022 dengan semakin banyaknya luasan kebun yang menghasilkan”, tambah Andrianto Oetomo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *