Penyebab dan Cara Mengatasi Kapalan Biar Nggak Ganggu Aktivitas
Jakarta, Trendsetter.id – Kapalan kerap dianggap remeh. Padahal, kondisi penebalan kulit ini bisa mengganggu kenyamanan dan produktivitas jika dibiarkan tanpa penanganan tepat. Dari sekadar jalan kaki hingga mengetik, kapalan dapat menyebabkan rasa nyeri hingga iritasi serius. Apa sebenarnya penyebab kapalan dan bagaimana cara mengatasinya?
Kapalan dalam istilah medis disebut callus, merupakan respons alami tubuh terhadap tekanan atau gesekan berulang di permukaan kulit. Umumnya muncul di telapak tangan, kaki, tumit, hingga jari, kapalan tampak sebagai area kulit yang menebal, keras, dan terkadang berwarna kekuningan.
Kapalan bukanlah penyakit menular dan bisa terjadi pada siapa saja. Kapalan muncul karena tubuh mencoba melindungi area kulit yang sering mendapat tekanan atau gesekan. Misalnya, memakai sepatu sempit terlalu sering, berjalan tanpa alas kaki, atau menggunakan alat kerja tanpa sarung tangan.
Selain faktor mekanis, kelainan bentuk kaki seperti bunions (tonjolan tulang di sisi jempol kaki) atau hammer toe juga bisa memperparah gesekan dan memperbesar risiko kapalan.
Meski umumnya tidak berbahaya, kapalan bisa menjadi masalah serius jika dibiarkan terlalu lama, terutama bagi penderita diabetes. Kulit menebal yang terus-menerus bergesekan bisa menimbulkan luka terbuka dan infeksi. Kapalan bisa jadi pintu masuk bakteri, menyebabkan infeksi yang sulit disembuhkan.
Untuk mengatasi kapalan, langkah pertama adalah mengurangi sumber gesekan atau tekanan. Mengganti sepatu yang nyaman, menggunakan alas kaki empuk, atau mengenakan pelindung khusus di area rawan gesekan sangat disarankan.
Beberapa cara lain yang bisa dilakukan di rumah antara lain:
• Merendam kaki/tangan dalam air hangat selama 10–15 menit untuk melembutkan kulit.
• Menggosok area kapalan dengan batu apung secara perlahan usai direndam.
• Mengoleskan krim pelembap mengandung urea atau asam salisilat untuk membantu pengelupasan kulit mati.
• Menghindari pemotongan kulit kapalan secara paksa, karena berisiko menyebabkan luka dan infeksi.
• Jika kapalan tak kunjung membaik atau malah terasa nyeri, sebaiknya periksakan ke dokter kulit untuk penanganan medis.
Tak hanya soal estetika, menjaga kesehatan kulit juga bagian dari gaya hidup sehat. Langkah kecil seperti memilih alas kaki yang tepat atau mengistirahatkan tangan saat bekerja bisa jadi kunci menghindari kapalan berulang.
Kulit adalah pelindung utama tubuh. Rawatlah dengan cermat, karena selalu jadi garis pertahanan pertama kita. Dengan perhatian sederhana dan konsistensi dalam perawatan, kapalan bisa dicegah dan diatasi, tanpa harus mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari.
Foto: Pexels/Greta Hoffman