Pameran Lukisan “Friendship Without Borders” Menggabungkan Seni dan Amal
Bali, Trendsetter.id – Gab’s Gastro Bar, tempat aroma masakan Italia yang mengilhami dunia dengan semangat Bali yang meriah, mengundang para tamu untuk menemukan sisi lain dari pemilik sekaligus kokinya, Gabriel Fratini. Dikenal karena kepiawaiannya di dapur, Chef Gabriel tampil sebagai seniman lewat pameran lukisan unik “Friendship Without Borders” yang akan diselenggarakan pada 5 November 2024, mulai pukul 17.00 hingga larut malam.
“Friendship Without Borders” menampilkan 35 lukisan karya Chef Gabriel. Namun, inti dari pameran ini terletak pada misinya, yaitu menggabungkan seni, amal, dan komunitas. Hasil penjualannya akan digunakan untuk memperbaiki kondisi di desa terpencil Kalawirandalam di Manado, Indonesia.
Gabriel Fratini, pemilik sekaligus koki Gab’s Gastro Bar mengutarakan, seni melampaui ekspresi kreatif individu untuk menanamkan harapan, menjalin ikatan, dan memikat jiwa manusia. Dalam pameran ini tidak hanya akan memamerkan bakat seni tetapi juga menciptakan dampak yang signifikan bagi masyarakat Kalawirandalam.
“Ketika waktu saya di dunia ini berakhir, uang atau hal-hal materi tidak akan berarti apa-apa. Namun, cinta persahabatan yang saya berikan kepada orang lain akan bersinar dan hidup selamanya.” ungkap Chef Gabriel.
Lahir pada tahun 1958 di Pianella, Italia, perjalanan seni Gabriel Fratini dimulai sejak usia muda. Meskipun guru seni sekolahnya mendukung bakatnya, keterbatasan finansial keluarganya menghalanginya untuk masuk sekolah seni. Dengan hasrat yang membara untuk memasak, Gabriel menukar kuas dan kanvasnya dengan topi koki, yang memanjakan selera para ikon dunia.
Meskipun memasak membawanya keliling dunia, Gabriel tidak pernah meninggalkan kecintaannya pada seni. Di mana pun ia bekerja—baik di Swiss, Hong Kong, atau Singapura—ia selalu membawa kanvas dan papan gambarnya. Berjalan-jalan di antara lukisan-lukisannya akan membawa Anda pada perjalanan visual, dari tekstur lembut pemandangan kanal Venesia, energi meriah pasar-pasar India hingga keanggunan bunga sakura Jepang yang lembut. Gabriel juga telah menjelajahi beragam bahan dan teknik, menjadikan setiap karyanya unik.
Dari Singapura hingga Tokyo, karya seninya telah menghiasi dinding-dinding berbagai institusi papan atas. Khususnya, Sheraton Towers Singapore memilih sendiri karya-karyanya untuk kamar tamu mereka, dan Museum Seni Nasional di Tokyo memamerkan karyanya dalam pameran internasional yang dikurasi. Kliennya meliputi para selebritas, menteri, dokter, dan pemimpin bisnis, yang semuanya tertarik pada keragaman dan keaslian ekspresi artistiknya.
Kegiatan amal selalu menjadi pusat kehidupan Chef Gabriel. Setelah banyak mengadakan pameran, ia menyumbangkan hasil penjualannya untuk berbagai kegiatan seperti UNICEF, RSPA, dan program perawatan lansia di Singapura. Kini tinggal di Bali, Gabriel berencana untuk melanjutkan tradisi ini, dengan hasil penjualan buku puisi terbarunya yang akan disumbangkan untuk anak-anak kurang mampu di pulau ini.