Lukisan Maestro S. Sudjojono Diadopsi dalam Koleksi Fesyen
Jakarta, Trendsetter.id – Pendopo bekerja sama dengan S. Sudjojono Center menghadirkan jenama “Djon & Rose”, koleksi fesyen dan merchandise dari karya-karya maestro seni rupa Indonesia, Sindudarsono Sudjojono (S. Sudjojono).
Adopsi karya seniman yang dijuluki Bapak Seni Rupa Modern Indonesia ini diluncurkan dalam peragaan busana terbatas di Pendopo Alam Sutera, Tangerang Selatan. Peluncuran ini diharapkan dapat mendorong kecintaan terhadap karya seni Indonesia sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.
Tasya Widya Krisnadi, Direktur Pendopo, menjelaskan, upaya pelestarian budaya Indonesia tidak terbatas pada warisan adat saja, karya seni hasil pemikiran seniman masa lalu juga wajib kita lestarikan. Terlebih karya-karya sang maestro tidak hanya indah, namun juga memiliki nilai historis yang merekam keadaan di masa lalu.
“Pendopo membawa jenama fesyen “Djon & Rose”, yang mengabadikan karya-karya S. Sudjojono dalam pakaian dan aksesori. Harapannya, koleksi ini dapat mendorong anak-anak muda untuk semakin mengapresiasi dan mencintai karya seni seniman Indonesia.” jelas Tasya.
Baca juga: OATSIDE Luncurkan Lini Produk Kopi Susu Baru Bersama Duo “DesBoi”
Sebelumnya “Djon & Rose” hanya di pamerkan dan pasarkan di S. Sudjojono Center, pusat data dan informasi terkait maestro seni rupa, S. Sudjojono, dan maestro seriosa mezzo soprano, Rose Pandanwangi, istrinya. Selain itu koleksi “Djon & Rose” juga dipasarkan di galeri, museum, dan event seni terpilih.
Maya Sudjojono, putri bungsu S. Sudjojono & Rose Pandanwangi, Founder “Djon & Rose”, menjelaskan, menyambut baik permintaan untuk menghadirkan ekspresi “Jiwa Ketok” S. Sudjojono di Pendopo.
“Selain karena menjadi ritel modern pertama kami, semangat Pendopo untuk mendorong pelestarian budaya Indonesia juga sejalan dengan semangat kami di S. Sudjojono Center. Harapan kami, hadirnya “Djon & Rose” di Pendopo dapat semakin memperkenalkan karya S. Sudjojono kepada anak-anak muda, generasi penerus bangsa.” ungkap Maya.
Maya Sudjojono mengungkapkan, “Jenama “Djon & Rose” diambil dari panggilan akrab ayah saya, Pak Djon, dan nama panggilan ibu saya, Rose. Sesuai logonya, yaitu kuas dan bunga mawar seperti dalam lukisan “Si Optimis”, “Djon & Rose” hadir untuk mengabadikan ekspresi “jiwa ketok” ayah saya akan kecintaannya pada seni dan pada Ibu saya. Ekspresi ini dihadirkan dalam berbagai lukisan yang dicetak ulang di atas pakaian, aksesori, juga berbagai merchandise.”
“Djon & Rose” menghadirkan berbagai pilihan pakaian, aksesori, dan merchandise yang hadir dengan motif atau print lukisan-lukisan terpilih karya maestro S. Sudjojono. Pakaian mulai dari dress, kebaya kutu baru, kemeja, kaos, abaya, pashmina, dan scarf. Kemudian ada pilihan aksesori seperti tas belanja, tote bag, pouch, hingga jam tangan. Hadir pula pilihan merchandise seperti tumbler, buku catatan, buku sketsa, lanyard, juga e-money.
Secara khusus “Djon & Rose” memilih lukisan-lukisan S. Sudjojono yang memiliki nilai sejarah untuk dicetak ke dalam berbagai produk. Seperti lukisan Cap Go Meh (1940), salah satu lukisan tertua S. Sudjojono. Kemudian lukisan “Gerak Baru” (1985), dengan warna-warni cerah yang menggambarkan sekelompok wanita muda yang berdansa dengan gaya dan busana tahun 80-an.
Kemudian ada lukisan “Tiga Wanita di Atas Bukit” (1950-1970), dengan Ibu Rose Pandanwangi berdiri di tengah. Tak lupa, lukisan “Pura Kembar” (1972) koleksi seorang kolektor, yang laku terjual senilai Rp4 miliar di lelang seni Christie’s tahun 2006 silam.
Pendopo merupakan merek usaha Kawan Lama Group yang menjadi rumah bagi UMKM lokal dan telah bekerja sama dengan lebih dari 250 UMKM di nusantara. Melalui slogan “Ragam Satu Negeri”, Pendopo berperan sebagai ekosistem pendorong pengembangan produk lokal dan pelestarian budaya Indonesia, termasuk karya seni sebagai produk budaya.