Harvey Malaihollo Persembahkan Konser Penuh Cinta dan Nostalgia
Jakarta, Trendsetter.id — Lima puluh tahun bukan waktu yang singkat untuk sebuah komitmen. Tapi bagi Harvey Malaihollo, musik bukan hanya karier melainkan napas kehidupan yang terus berdenyut.
Tahun ini, sang legenda hidup merayakan perjalanan setengah abad berkarya melalui konser tunggal bertajuk “I’m Still Here”, yang akan digelar pada 17 Oktober 2025 di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta Selatan.
Lebih dari sekadar nostalgia, konser berdurasi dua jam ini akan menjadi selebrasi cinta, karya, dan dedikasi seorang penyanyi yang suaranya sudah menemani tiga generasi pendengar musik Indonesia.
“I’m Still Here” bukan sekadar judul konser, melainkan manifesto perjalanan hidup Harvey. Kalimat sederhana itu menggambarkan keteguhan seorang seniman yang tetap berdiri tegak di tengah perubahan zaman, tetap bernyanyi, tetap memberi makna.
Dalam konser ini, Harvey akan menyajikan deretan lagu legendaris yang pernah mengisi panggung dan hati publik Indonesia. Semua aransemen musik dikemas ulang oleh Andi Rianto, maestro orkestra yang dikenal dengan sentuhan sinematiknya.
“Konser ini bukan hanya tentang saya yang bertahan di industri, tapi tentang rasa syukur atas semua cinta dan dukungan yang membuat saya masih di sini, masih bernyanyi,” ujar Harvey dalam keterangan resminya.
Panggung megah ini juga akan diramaikan oleh pianis muda berbakat, Cavelle Secioria, yang sekaligus menjadi simbol keterhubungan lintas generasi dalam perjalanan karier Harvey.
Turut memeriahkan konser juga Mikha Tambayong, keponakan Harvey, serta musisi Barcena, Piche Kota, dan pemain harpa Maya Hasan. Kolaborasi lintas usia dan warna musik ini membuat “I’m Still Here” menjadi panggung kebersamaan, bukan sekadar perayaan pribadi.
Lebih dari konser, “I’m Still Here” adalah refleksi perjalanan hidup. Tiga pilar utama menjadi benang merah dalam pertunjukan ini: Festival, sebagai simbol perjalanan karier Harvey di panggung-panggung kompetisi music.
Family, karena konser ini juga merupakan inisiatif sang istri, Lolet, dan didukung penuh keluarga besar; Legacy, warisan nilai musikal dan kemanusiaan yang ingin ia teruskan kepada generasi berikutnya.
“Konser ini adalah bentuk terima kasih saya kepada semua orang yang sudah menemani perjalanan 50 tahun saya di dunia musik,” ungkap Harvey.
Lima puluh tahun berkarya adalah capaian langka. Namun bagi Harvey Malaihollo, perjalanan ini belum usai. Ia masih di sini, masih bernyanyi, masih membagikan cinta melalui setiap lirik dan nada. Konser “I’m Still Here” akan menjadi ruang nostalgia sekaligus perayaan lintas generasi, tempat di mana musik menjadi pengingat bahwa suara emas tak lekang oleh waktu.