News

Wadhwani Foundation Gandeng PMSM Siapkan 3 Juta Tenaga Kerja Siap Pakai

Jakarta, Trendsetter.id — Tantangan dunia kerja Indonesia hari ini bukan cuma soal lowongan, tapi soal kesiapan. Banyak talenta tersedia, namun belum sepenuhnya match dengan kebutuhan industri, terutama dari sisi soft skills seperti komunikasi, kolaborasi, problem-solving, hingga etos kerja.

Isu inilah yang menjadi latar belakang kolaborasi strategis antara Wadhwani Foundation Indonesia dan Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia (PMSM). Keduanya resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kesiapan kerja generasi muda Indonesia melalui pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).

Penandatanganan MoU ini dilakukan dalam rangkaian HR Leaders & Media Breakfast Dialogue, yang membahas tantangan nyata kesiapan kerja tenaga kerja Indonesia. Acara ini juga menghadirkan demo langsung platform JobReady sebagai contoh pemanfaatan AI dalam pengembangan soft skills.

Vice President WSN & Country Director Wadhwani Foundation Indonesia, Herdian Mohammad, menegaskan bahwa kesenjangan soft skills masih menjadi penghambat utama employability tenaga kerja nasional.

“Riset menunjukkan hingga 85% kesuksesan di dunia kerja ditentukan oleh soft skills. Sayangnya, sebagian besar pelatihan masih terlalu fokus pada hard skills. Lewat kolaborasi ini, kami ingin memastikan talenta benar-benar siap sesuai kebutuhan industri,” ujarnya.

Target 3 Juta Penempatan Kerja di 2030

Wadhwani Foundation menargetkan tiga juta penempatan kerja hingga tahun 2030, dengan keyakinan bahwa satu orang yang mendapatkan pekerjaan dapat memberi dampak ekonomi bagi lebih banyak anggota keluarga.

Upaya ini dijalankan lewat Wadhwani Skilling Network (WSN) yang telah bekerja sama dengan SMK dan universitas di berbagai daerah. Pendekatan ini sejalan dengan visi PMSM yang memposisikan HR sebagai jembatan strategis antara dunia pendidikan dan industri.

Cornelius Pantow, Head of Membership and Strategic Partnership PMSM, menyebut kolaborasi ini sebagai langkah konkret menuju target nasional.

“Menuju Indonesia 2030 dibutuhkan pendekatan kolaboratif. Kerja sama ini mempercepat kesiapan tenaga kerja lewat sinergi HR leaders, teknologi pembelajaran, dan ekosistem industri,” katanya.

HR Punya Peran Kunci Sejak Hari Pertama Kerja

Menurut Yanuar Kurniawan, People Development & Learning Director L’Oréal sekaligus perwakilan PMSM, kesiapan kerja tak berhenti di proses rekrutmen.

“Talenta yang direkrut harus siap berkontribusi sejak hari pertama. Kolaborasi ini memberi peluang bagi perusahaan untuk terlibat lebih awal dalam menyiapkan talenta yang benar-benar job-ready,” ujarnya.

Dampak program ini juga dirasakan langsung oleh peserta. Stevani Julyanti, salah satu penerima manfaat dari SMK di Jakarta, mengaku program JobReady membantunya membangun kepercayaan diri.

Wadhwani Foundation dan PMSM berkomitmen membawa dampak sosial yang luas dengan memperluas kolaborasi dengan perusahaan, sekolah, universitas, dan training providers agar pengembangan soft skills terintegrasi langsung dengan proses rekrutmen dan pengembangan talenta berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *