Profesi Sommelier di Indonesia Kini Bisa Diakui Secara Global
Jakarta, Trendsetter.id – Untuk pertama kalinya dalam sejarah industri hospitality Tanah Air, Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan sertifikasi profesi sommelier bertaraf internasional yang diakui secara global oleh Court of Master Sommeliers (CMS).
Pelaksanaan program ini dijadwalkan pada 4–6 Oktober 2025 di Fairmont Jakarta, menandai langkah besar dalam pengakuan profesionalisme dunia sommelier Indonesia di kancah global.
Sertifikasi ini difasilitasi oleh Kertawidyawati, seorang edukator anggur bersertifikasi internasional dan pendiri Widya’s World of Wine serta Jaddi Academy. Penunjukannya sebagai Indonesia Organizer oleh CMS dilakukan melalui dukungan Asia Wine Institute, yang telah menginisiasi program CMS di Asia sejak 2006.
CMS dikenal luas sebagai lembaga paling bergengsi dalam sertifikasi sommelier di dunia. Dengan struktur tingkatan yang ketat dari Introductory, Certified, Advanced, hingga level tertinggi Master Sommelier, CMS menetapkan standar profesionalisme tertinggi dalam layanan wine dan minuman.
Selama ini, di Indonesia, profesi sommelier umumnya didasarkan pada pengalaman praktis dan pelatihan internal perusahaan, serta sertifikasi pengetahuan dari Wine & Spirit Education Trust (WSET). Namun, belum ada jalur resmi untuk memperoleh sertifikasi profesi global yang mengukur keahlian secara menyeluruh dari sisi teknis, layanan, hingga blind tasting. Hal inilah yang kini dijawab dengan kehadiran CMS di Indonesia.
“Ini langkah besar untuk dunia hospitality Indonesia,” kata Kertawidyawati. “Selama ini para sommelier kita banyak belajar secara informal atau melalui WSET. Kini, melalui CMS, mereka bisa menguji kemampuan mereka dalam standar global dan mendapatkan pengakuan profesional yang setara dengan sommelier dari negara-negara maju.”
Widya sendiri dikenal sebagai tokoh penting dalam edukasi wine di Indonesia. Ia adalah sosok yang membawa WSET secara resmi ke Indonesia melalui Hatten Education Center, dan kini terus aktif melalui Jaddi Academy dan kanal edukasi digitalnya.
Program CMS di Jakarta nanti akan berlangsung selama tiga hari, hari pertama dan kedua Workshop intensif bersama tiga Master Sommelier, membahas teori, teknik blind tasting, dan layanan wine. Dilanjutkan hari ketiga ujian resmi untuk level Introductory dan Certified Sommelier.
Para peserta akan diuji secara tertulis, diuji kemampuan blind tasting wine, serta praktek service wine secara langsung di hadapan penguji. Proses evaluasi ini akan dipimpin langsung oleh Ronan Sayburn, Master Sommelier sekaligus CEO Court of Master Sommeliers Eropa.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi pengujian yang sangat ketat. Kami ingin memastikan bahwa siapa pun yang lulus dari program ini benar-benar layak menyandang gelar sommelier profesional,” jelas Widya.
Sertifikasi ini terbuka bagi para profesional F&B yang sudah memiliki pengetahuan tingkat menengah tentang wine (setara WSET Level 2), serta pengalaman kerja minimal dua tahun di industri layanan makanan dan minuman.
Dengan kurikulum yang fokus pada praktek layanan nyata, peserta diharapkan tidak hanya menguasai teori wine, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks pelayanan restoran atau hotel kelas atas.
Widya juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan komunitas lokal, “Saya secara aktif mengajak Indonesia Sommelier Association (ISA) untuk ikut serta dalam program ini, sebagai bentuk sinergi dan pemberdayaan profesi sommelier di dalam negeri.”
Hadirnya sertifikasi CMS di Indonesia tidak hanya memberikan peluang besar bagi para sommelier lokal, tetapi juga menunjukkan bahwa profesi ini memiliki potensi karier global yang nyata. Bagi pelaku industri perhotelan dan restoran, ini juga membuka jalan untuk meningkatkan kualitas layanan dan daya saing di tingkat internasional.
Dalam dunia gastronomi dan perhotelan yang semakin kompetitif, memiliki sommelier bersertifikasi global bisa menjadi nilai tambah yang signifikan, baik untuk individu maupun institusi.
Foto: Unsplash/Noelia Vega