Gaya Hidup

Padel, Olahraga Raket yang Sedang Digandrungi di Indonesia

Jakarta, Trendsetter.id – Di tengah tren gaya hidup aktif dan olahraga yang semakin berkembang di kota-kota besar, satu nama olahraga mulai menarik perhatian masyarakat Indonesia: padel. Meski masih tergolong baru, olahraga raket yang berasal dari Meksiko ini mulai menunjukkan geliatnya di sejumlah daerah di Tanah Air.

Sekilas, padel tampak seperti gabungan antara tenis dan squash. Permainan ini dimainkan di lapangan berdinding kaca dengan ukuran lebih kecil dari lapangan tenis, menggunakan raket tanpa senar dan bola yang menyerupai bola tenis, namun dengan tekanan udara lebih rendah.

Format permainannya selalu ganda, dua lawan dua, dengan sistem skor yang sama seperti tenis. Meski begitu, gaya bermainnya berbeda. Bola bisa memantul dari dinding, membuat rally lebih panjang dan permainan menjadi lebih dinamis serta atraktif.

Bintang, pemain dan pelatih padel mengatakan daya tarik utama padel terletak pada kombinasi antara keseruan permainan, kemudahan dalam memulai, dan nuansa sosial yang kental. Karena selalu dimainkan berpasangan, padel sering menjadi ajang kumpul yang menyenangkan, sekaligus olahraga yang cukup menantang.

“Padel itu seru karena intensitasnya tinggi, tapi tidak seberat tenis. Cocok untuk semua usia, bahkan untuk yang belum terbiasa olahraga raket,” ujar Bintang.

Olahraga padel mulai diperkenalkan di Indonesia sekitar 2022 oleh sejumlah komunitas olahraga dan ekspatriat yang pernah tinggal di Eropa. Sejak itu, fasilitas padel mulai bermunculan, terutama di Jakarta, Bandung, Bali, dan Surabaya. Beberapa kompleks olahraga bahkan telah membuka lapangan padel komersial dan menyelenggarakan turnamen lokal.

Salah satu fasilitas padel di kawasan Jakarta Selatan menyebutkan bahwa jumlah pemain aktif meningkat signifikan dalam satu tahun terakhir. Dari yang semula hanya belasan pemain rutin, kini telah mencapai lebih dari 150 anggota komunitas.

“Trennya naik cukup cepat. Banyak orang datang karena penasaran, lalu jadi rutin bermain. Bahkan sekarang sudah ada sesi pelatihan, penyewaan alat, dan kompetisi antar-komunitas,” tambah Bintang.

Secara global, padel sudah lebih dulu mengalami ledakan popularitas. Di Spanyol, padel bahkan disebut sebagai olahraga kedua terbesar setelah sepak bola, dengan jutaan pemain aktif dan ribuan lapangan tersebar di seluruh negeri.

Organisasi padel internasional, International Padel Federation (FIP), mencatat pertumbuhan signifikan dalam jumlah pemain dan turnamen resmi dalam lima tahun terakhir. Beberapa negara seperti Argentina, Italia, dan Uni Emirat Arab juga menjadikan padel sebagai bagian dari strategi pengembangan olahraga nasional.

Di tingkat profesional, kejuaraan dunia padel seperti Premier Padel dan World Padel Tour kini rutin digelar dan menarik perhatian sponsor global.

Indonesia sendiri belum memiliki federasi resmi padel yang diakui secara nasional. Namun, beberapa komunitas tengah dalam proses pembentukan asosiasi sebagai langkah awal untuk memperkenalkan padel secara lebih luas dan profesional di Tanah Air.

Kendati peluangnya besar, perkembangan padel di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Ketersediaan lahan dan fasilitas menjadi kendala utama, mengingat ukuran lapangan dan konstruksi dinding kaca memerlukan investasi yang tidak kecil.

Di sisi lain, edukasi masyarakat juga perlu diperluas agar padel tidak hanya menjadi tren sesaat di kalangan tertentu.

“Kami berharap ada dukungan dari pemerintah dan asosiasi olahraga untuk membantu padel berkembang, baik dari sisi regulasi, pelatihan pelatih, hingga kompetisi,” ujar Dian Sasmita.

Jika ditangani dengan baik, padel berpotensi menjadi alternatif olahraga populer di Indonesia. Dengan gaya permainan yang menyenangkan, fleksibel, dan inklusif, padel bisa menjadi bagian dari transformasi gaya hidup aktif masyarakat urban yang saat ini tengah tumbuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *