Gaya Hidup

Ruang Nostalgia dan Terapi Musik Era 90-an

Jakarta, Trendsetter.id – Buat kamu yang tumbuh besar di era 90-an, siap-siap diserbu nostalgia. Rockafella’s Music & Talk Show Vol.15 akan digelar pada Kamis, 23 Oktober 2025 di 25th Avenue, RA Premiere Simatupang, Jakarta Selatan.

Mengusung tema “Intimate 90’s Unplugged Therapy”, event ini menjanjikan pengalaman musik yang bukan cuma menghibur, tapi juga menyembuhkan.

Bayangkan malam yang diisi lagu-lagu dari Alice in Chains, Soundgarden, Pearl Jam, Nirvana, Counting Crows, Foo Fighters, sampai Lenny Kravitz, semua dibawakan secara unplugged dalam suasana hangat dan dekat.

Konsep ini dijelaskan langsung oleh Adhytia Perkasa. “Ini bukan sekadar konser. Ini pertemuan hati antara musisi, sahabat, dan penikmat musik yang tumbuh di era 90-an,” ujarnya. Sejak awal, Rockafella’s memang dikenal sebagai ruang ekspresi bagi komunitas kreatif yang menjunjung idealisme dan pertemanan.

Senada, Youslam, gitaris Rockafella’s, menambahkan bahwa suasana intim jadi kunci dari Unplugged Therapy ini. “Kami ingin suasananya seperti ketemu teman lama di ruang musik sederhana. Tanpa jarak antara musisi dan penonton,” katanya.

Amank Syamsu pun mengingatkan kembali pesona format unplugged ala MTV yang justru terasa hidup di ruang-ruang kecil seperti ini. “Semakin kecil ruangnya, semakin besar resonansi emosinya,” ujarnya.

Tak cuma soal musik, RA Premiere juga ikut memperkaya pengalaman dengan pendekatan multisensori. “Kami siapkan hidangan spesial, cocktail terbaik, dan suasana yang bikin tamu betah,” ungkap Febri, Manager F&B RA Premiere.

Sementara itu, Ivanka yang hadir daring sebagai Brand Ambassador Se’Indonesia menilai acara ini sebagai bukti kalau musik adalah bahasa lintas generasi. “Musik bukan cuma hiburan, tapi terapi dan pengikat pertemanan lintas zaman,” katanya.

Selain Rockafella’s, acara ini juga menghadirkan Njet Barmansyah dan Dul Jaelani, yang membawa semangat baru ke dalam panggung nostalgia ini. Tak hanya penampilan, penonton juga bisa ikut ambil bagian lewat talent show dan interaksi spontan.

“Musik yang kami mainkan adalah cara untuk menyembuhkan. Ini therapy session yang lahir dari persahabatan dan saling memahami,” ungkap Riffy Putri.

Rockafella’s juga menyiapkan penghormatan khusus untuk mendiang Raidy Noor, musisi legendaris yang berpulang 15 Oktober lalu. “Beliau bagian dari perjalanan kami dan musik Indonesia. Kami ingin mengenangnya lewat nada dan rasa,” tutur Adhyt dengan nada haru.

Dengan kapasitas hanya 75 orang, acara ini tetap menjaga keintiman sebagai ruh utamanya. “Musik tak pernah menua. Ia terus jadi terapi terbaik bagi jiwa yang lelah,” tutup Adhyt, menutup dengan filosofi yang terasa seperti lirik lagu itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *