Ketika Mang Moel Mengubah Piring Jadi Kanvas Imajinasi
Jakarta, Trendsetter.id — Bayangkan sebuah piring bukan sekadar wadah untuk menyantap makanan, tapi juga menjadi ruang penuh cerita dan imajinasi. Inilah yang dihadirkan oleh Mulyana, atau yang akrab disapa Mang Moel, lewat pameran terbarunya bertajuk “Edible Dreams” di ARTSPACE, ARTOTEL Thamrin Jakarta.
Pameran ini membawa pengunjung masuk ke dunia di mana makanan tak hanya dinikmati dengan lidah, tapi juga dengan mata dan pikiran. Melalui seri lukisan berbentuk bundar layaknya piring saji, Mang Moel menjadikan hidangan sebagai simbol sosial, identitas, dan memori yang akrab dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam “Edible Dreams”, makanan tidak hadir sebagai objek estetis semata. Bagi Mang Moel, setiap hidangan menyimpan kisah tentang kebersamaan, tradisi keluarga, hingga percakapan sederhana yang terjadi di meja makan.
“Makanan selalu menjadi alasan untuk bertemu dan berbagi cerita. Melalui karya ini, saya mencoba menghidangkan momen itu sebagai pengalaman visual yang bisa dinikmati bersama,” ungkap sang seniman.

Melalui 11 karya yang ditampilkan, Mulyana mengajak penonton untuk menyantap kenangan, merayakan rasa, dan melihat kembali makna “berbagi”. Ia menghadirkan karakter khasnya, Food Monster, sosok menggemaskan namun sarat makna, yang menggambarkan cara manusia berinteraksi dengan makanan dan satu sama lain.
Bagi ARTOTEL Thamrin – Jakarta, pameran ini menjadi tonggak penting dalam menghadirkan pengalaman seni yang lebih dekat dengan publik.
“Kami sangat excited dan bangga dengan kolaborasi ini, terutama bisa berkolaborasi dengan seniman ternama Indonesia, Mang Moel. Sebagai kolaborasi pertama kami, momen ini terasa istimewa karena menjadi tempat lahirnya karya kanvas perdananya. Kami ingin berbagi pengalaman dan inspirasi baru bersama para pengunjung,” ujar Fuad Muzakki, General Manager ARTOTEL Thamrin Jakarta.

Melalui ruang pamer ARTSPACE yang terletak di mezzanine level, ARTOTEL kembali menegaskan komitmennya sebagai hotel yang berpihak pada seniman lokal dan komunitas kreatif, dengan menghadirkan platform bagi karya kontemporer yang eksperimental dan segar.
Pameran ini merupakan bagian dari Food Monster Project, proyek tematik Mulyana yang sudah menjelajah hingga Northern Art Alps Festival di Omachi, Nagano, Jepang (2024). Versi Jakarta kali ini hadir lebih intim dan personal, menampilkan karya-karya yang menantang batas antara seni rupa dan pengalaman sehari-hari.
Setiap “piring” dalam pameran ini menyimpan narasi: ada tentang makan malam yang hangat, tentang nostalgia pada cita rasa masa kecil, hingga tentang bagaimana makanan menjadi jembatan antarbudaya. Dengan pendekatan partisipatif dan modular, karya-karya ini mengundang pengunjung untuk membayangkan ulang hubungan mereka dengan makanan dan dengan sesama manusia.
“Edible Dreams” bukan hanya pameran visual, tetapi juga perayaan atas rasa, cerita, dan hubungan manusia. Setiap karya menghadirkan sensasi yang akrab namun mengejutkan, seperti jamuan makan yang selalu punya bumbu rahasia.